PRAMUKA JAYA TERUS

Tepat ditanggal 1 April 2024 Ambalan Gathotkaca – Srikandi yang berpangkalan di SMKN 3 Pacitan berdiri selama 20 Tahun lamanya

Kamis, 13 Juni 2024

PARA PECINTA PRAMUKA BERSUA, MEMBARA DAN BANGKIT DI TRAWAS

Photo : Para kakak Pembina Putra Gudep se jawa Timur dalam acara Workshop Kawarda, 29-30 Mei 2024

        Trawas adalah sebuah kecamatan yang letaknya di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tepatnya berlokasi di 65 km sebelah selatan dari Kota Surabaya. Menjadi tempat yang tak terlupakan dan membahagiakan bagi para Pembina gugus depan se Jawa timur. Ajang bertemu para pecinta pramuka, dimana mereka bisa saling menguatkan dan berbagi pengalaman dalam membesarkan organisasi kepramukaan di wilayah Jawa Timur. 
        Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa timur menyelenggarakan workshop kepramukaan pada hari Rabu hingga kamis tanggal 29 dan 30 Mei 2024. Workshop Kepramukaan ini dilaksanakan di Trawas Mojokerto. Peserta dalam kegiatan ini diikuti yaitu para guru/ Pembina pramuka utusan/ perwakilan dari Gugus Depan se provinsi jawa timur sejumlah kurang lebih 125 orang. 
        Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Pacitan mengirimkan perwakilannya sejumlah 3 orang Pembina pramuka Gudep yaitu: 
1. Kak Arif Kurniawan, S.Pd.I dari Pangkalan SMK Negeri 3 Pacitan 
2. Kak Meri Dwi cahyaningrum dari Pangkalan SMA Negeri 2 Pacitan 
3. Kak Wisnu Irawan, S.Pd dari pangkalan SMK Negeri Ngadirojo 

Berangkat dari pacitan pukul 01.00 Dini Hari, Alhamdulillah sampai dilokasi Hotel Arayana, Trawas Mojokerto pada pukul 07.00 WIB. 

        Dalam acara pembukaan, Wakil Ketua Bidang Gudep, Sako dan Korwil Kwartir Daerah jawa Timur Kak Dr. Basuki Babussalam, SH., MH. membuka secara resmi kegiatan workshop kepramukaan ini dengan memakai Pakaian Pramuka lengkap dan mengucapkan salam prmuka sebagai tanda dibukanya workshop. Tujuan dilaksanakannya workshop ini yaitu untuk memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis Pembina pramuka melalui kepramukaan dalam satuan pasukan penggalang dan penegak. Meningkatkan kemampuan Pembina pramuka dalam melakukan pembinaan anggota pramuka di gugus depan masing-masing. Membina dan mengembangkan mental, fisik,intelektual, emosional dan social Pembina pramuka sehingga mampu berperan positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta pencapaian peningkatan akses, mutu dan kualitas Pembina pramuka di Provinsi jawa timur. 
         Dalam sambutannya Kak Dr. Basuki Babussalam, SH., MH saat membuka workshop memberikan apresiasi dan acungan jempol Kamabigus dan Pembina Gudep yang telah menjadikan Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekskrakurikuler Wajib sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 
           Pemateri dalam workshop Pembina gugus Depan yang lain diantaranya adalah: 
1. Kak H. Mujtahidur Ridho selaku Wakil Ketua Bidang Gudep, Sako dan Korwil Kwarda Jatim. Materi : GUGUS DEPAN IDEAL 
2. Kak Dr. Basuki Babussalam, SH., MH. Selaku Wakil Ketua Bidang Gudep, Sako dan Korwil Karda Jatim. Materi : PENGEMBANGAN GUGUS DEPAN DI ERA DIGITAL 
3. Kak Binar Bintang Putra Ananta, S.Pd. selaku Andalan Daerah Urusan Gugus Depan Kwarda Jatim. Materi : AKREDITASI GUGUS DEPAN 
         Selain para pemateri diatas workshop ini juga dipandu oleh kak M. Djian, S.Pd., M.Pd. selaku Andalan Daerah Urusan Korwil Kwarda Jatim dan dibantu oleh kakak-kakak DKD (Dewan Kerja Daerah) Jawatimur. Dalam workshop ini juga disampaikan pentingnya akreditasi gudep dalam sebuah pangkalan pramuka. 
        ”Gugus Depan (Gudep) Pramuka merupakan satuan pendidikan sekaligus satuan organisasi terdepan tempat para Pramuka melakukan latihan rutin/mingguan.” Kata kak Binar dalam materinya. Akreditasi Gugus Depan adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen Gerakan Pramuka terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program pendidikan kepramukaan, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Menjamin gugus depan yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang tidak memenuhi standar. 
         Kami, rombongan perwakilan dari kwarcab Pacitan sampai dirumah kembali pada hari kamis malam pada pukul 19.00 malam. Semoga workshop ini memberikan manfaat bagi Pembina gudep di pacitan khususnya bagi Gudep SMK Negeri 3 pacitan dalam rangka mengembangkan dan membesarkan Organisasi kepramukaan disekolahnya secara benar dan terukur. Amin ya Robbal alaminn 
 Penulis : Kak ARIF KURNIAWAN, S.Pd.I (SMK Negeri 3 Pacitan)

PENGEMBARAAN DAN UJIAN TKU LAKSANA SMKN 3 PACITAN

        Ambalan Gathotkaca-Srikandi Pangkalan SMK Negeri 3 Pacitan mengadakan Kegiatan Pengembaraan dan Uji Tanda Kecakapan Umum Laksana. Uji TKU Laksana ini dilaksanakan pada tanggal 23-24 Mei 2024. Peserta ini adalah adik-adik dari angkatan 24, yang berjumlah 25 orang. Dengan kakak-kakak laksana berjumlah 20 orang sebagai panitia pelaksana. Kegiatan diawali dengan apel pembukaan pada pukul 07.00 WIB, sebelumnya adik-adik dan kakak-kakak telah datang pukul 06.00 WIB untuk melakukan check-in kedatangan. 
         Rute pengembaraan adalah dari SMK Negeri 3 Pacitan menuju ke Masjid Darussalam Semo, Arjosari. Di Pos terakhir kami gunakan untuk bermalam. Terdapat 3 pos untuk istirahat dengan tambahan 1 pos bayangan. Pos pertama yang dilewati adalah pos bayangan. Pos pertama menuju pos kedua tidak terlalu jauh, di pos kedua adik-adik dipersilahkan untuk mengistirahatkan kaki dan mengisi air minum. Menuju pos 3 jarak agak sedikit meningkat, hingga tiba di pos keempat hari sudah menjelang sore. Kegiatan selanjutnya adalah Uji Tanda Kecakapan Umum, sesi pertama. 
        Di sesi ini sudah dipilih poin-poin daripada SKU yang tergolong mudah untuk kemudian di tes kan kepada adik-adik calon laksana. Usai melaksanakan salat Maghrib dan Isya kegiatan selanjutnya adalah risalah, adik-adik diminta untuk menceritakan tentang seberapa berkesan kegiatan Pramuka yang telah mereka lalui selama ini. Mereka diminta untuk maju satu persatu ke depan dan bercerita sambil di tes dengan poin-poin yang tersisa dari SKU. Malam semakin larut, sebelumnya terdapat perwakilan dari kakak-kakak yang memberikan beberapa barang sebagai tanda ucapan terima kasih yang mungkin dapat berguna bagi masyarakat setempat maupun pengurus masjid. Tepat pukul 02.00 WIB adik² calon laksana dibangunkan untuk solat tahajud. 
        Waktu berlalu kami pun segera melaksanakan solat subuh. Setelah solat subuh perwakilan dari kelompok belanja bahan masak untuk sesi masak pagi. Pada pukul 05.30 WIB sudah kembali ke lokasi untuk dimulainya masak pagi. Ada yang masak kering tempe, oseng kangkung, sop, dan tempe tahu goreng. Setelah masakan matang adik² langsung membersihkan area masak agar bisa digunakan untuk makan bersama. Adik² sarapan dengan hasil masakannya sendiri dan dari beberapa masakan dari kelompok yang lainnya. Tidak lupa kakak panita pun sarapan dengan makanan adik² yang sudah disisihkan. 
        Tepat pukul 07.30 adalah clean up yakni membersihkan area lokasi yang sudah kami gunakan untuk bermalam. Pada pukul 09.30 WIB kami sudah tiba di Sekolah untuk melaksanakan Apel penutupan sekaligus pengukuhan laksana yang baru. Apel berjalan khidmat dengan peserta lengkap untuk dilantik menjadi laksana. Salah satu kalimat yang kami ingat pada peserta saat pengembaraan adalah tetap semangat, ini menggambarkan seberapa besarnya semangat adik² untuk menyelesaikan UJI TKU Laksana tahun ini. Selain itu dari panitia menyediakan reward kepada peserta yang beruntung dalam kegiatan ini.

 #Writer_Panji Triyana Ayuni & Hanung Pradi Pratama/GTKCSR 23

KONTAK

MENGENAL ARTI LAMBANG CIKAL

“Satyaku Ku Dharmakan, Dharmaku Ku Baktikan.” Itulah motto dari Praja Muda Karana atau yang lebih dikenal dengan Pramuka. Sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII PAsal 120, lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Penjabaran lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka.

Pencipta lambang ini dalah Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga pegawai dari Departemen Pertanian. Pencipta lambang Pramuka ini lahir pada tanggal 29 Februari 1903 di Blora dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979.

Silhouette tunas kelapa adalah lambang Gerakan Pramuka sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 yang merupakan penyempurna dari surat keputusan sebelumnya yaitu 15/KN/67 Tahun 1967.

Dicantumkan dalam lampiran surat keputusan tersebuturaian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka yang terdiri dari 6 kiasan, yaitu sebagai berikut:

SATU :Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itumengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia

DUA : Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

TIGA: Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

EMPAT: Nyiur bertumbuh menjulang luruske atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

LIMA: Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnyauntuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanja.

ENAM: Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

____

** Tulisan sesuai dengan yang tertera dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72

MEMAKNAI GERAKAN PRAMUKA

Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

“Pramuka” merupakan sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;

  1. Pramuka Siaga (7-10 tahun),
  2. Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
  3. Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
  4. Pramuka Pandega (21-25 tahun).

Kelompok anggota yang lain disebut anggota dewasa. Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki berkecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negeara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.

Prinsip Dasar Kepramukaan

  • Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  • Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
  • Peduli terhadap dirinya pribadi; dan
  • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Metode Kepramukaan

  • pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
  • belajar sambil melakukan;
  • kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
  • kegiatan yang menarik dan menantang;
  • kegiatan di alam terbuka;
  • kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
  • penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
  • satuan terpisah antara putra dan putri;

Sifat

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka Kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

  • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
  • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
  • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja.